Wilayah Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, mengalami pemadaman listrik total hingga Jumat malam, 23 Mei 2025, menyusul perusakan pada jaringan distribusi. Insiden tersebut terjadi pada Kamis malam dan diduga dilakukan oleh pihak tak dikenal (OTK) yang merusak tiang listrik, mengganggu aliran listrik ke seluruh wilayah.
Akibat kejadian ini, aktivitas masyarakat terhambat, namun warga Dogiyai tetap menunjukkan ketenangan dan ketahanan di tengah situasi tersebut.
Kapolres Dogiyai, Kompol Yokbeth Mince Mayor, mengonfirmasi bahwa perbaikan belum bisa diselesaikan karena terkendala situasi keamanan.
“Kami memperkirakan perbaikan selesai lebih cepat, namun kondisi di lapangan tidak mendukung. Faktor keamanan menjadi pertimbangan utama kami,” ujar Kapolres.
Pihak PLN Dogiyai telah melakukan upaya pemulihan namun belum dapat menyelesaikannya akibat adanya hambatan di lokasi. Perbaikan direncanakan kembali dilanjutkan pada Sabtu, 24 Mei 2025 pukul 08.00 WIT, dengan harapan tidak terjadi gangguan lanjutan.
Meski demikian, kondisi keamanan tetap terkendali. Aparat terus melakukan pemantauan untuk memastikan keselamatan seluruh warga tetap terjamin.
Kapolres Mince juga menekankan pentingnya membangun kedamaian dan persatuan antara masyarakat Papua asli dan pendatang.
“Saya berharap suasana rukun dan damai seperti dahulu antara masyarakat asli Papua dan warga Nusantara bisa terwujud kembali. Dogiyai pernah damai, dan saya yakin bisa kembali seperti itu,” ujarnya.
Dalam laporan yang diterima kepolisian, terdapat beberapa tindakan teror seperti penembakan panah ke arah pos keamanan. Sebagai respons, aparat menjalankan prosedur pengamanan secara profesional, termasuk penggunaan gas air mata untuk meredakan situasi jika diperlukan.
Namun demikian, kehidupan masyarakat tetap berjalan normal. Pelayanan publik di Polres, seperti pengurusan dokumen PPPK dan SKCK, tetap berlangsung tanpa hambatan berarti.
Sejumlah warga lokal juga menyatakan bahwa pelaku perusakan bukan berasal dari Dogiyai.
“Kami tidak mengenal mereka. Mereka sering merusak tiang listrik dan memblokir jalan dengan batu. Tindakan ini hanya menyusahkan masyarakat,” ungkap seorang warga yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Untuk menjamin keamanan jangka panjang, aparat gabungan TNI-POLRI bersama pasukan Brimob diturunkan melakukan patroli intensif. Kapolres menegaskan bahwa kolaborasi dengan warga terus dilakukan untuk menjaga situasi tetap aman dan nyaman.
“Kami terus menjaga stabilitas dan mendukung pemulihan agar warga bisa kembali beraktivitas seperti biasa,” tegas Kapolres Dogiyai di akhir pernyataannya.