Keamanan di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, kini menjadi fokus utama Polda Papua Tengah setelah terjadi insiden yang meresahkan. Pada Senin (14/4/2025), sebuah perampokan dan penganiayaan terjadi di pertigaan Terminal Moenamani yang menyebabkan satu korban meninggal dunia. Insiden ini memperburuk kondisi keamanan yang sudah dianggap rawan.
Menanggapi situasi tersebut, Polres Nabire segera menggelar apel pergeseran personel pada Senin malam pukul 19.00 WIT di halaman Mapolres Nabire. Apel ini merupakan bagian dari Bantuan Kendali Operasi (BKO) untuk memperkuat pengamanan di wilayah hukum Polres Dogiyai. Apel dipimpin oleh Inspektur Pengawasan Daerah (Irwasda) Polda Papua Tengah, Kombes Pol. Gatot Suprasetya, S.I.K., dengan dihadiri sejumlah pejabat penting dari Polda Papua Tengah.
Hadir dalam kesempatan tersebut, antara lain Karo Operasi Kombes Pol. Raymon Marsellino Masengi, Dir Samapta Kombes Pol. Tolopan T. Simanjuntak, Kapolres Nabire AKBP Samuel D. Tatiratu, Kapolres Paniai Kompol Dedy Puhiri, serta Komandan Batalyon C Sat Brimob Nabire, Kompol Langgeng Widodo.
Dalam sambutannya, Kombes Gatot menekankan pada pentingnya profesionalisme dan kewaspadaan tinggi dalam melaksanakan tugas. "Pahami situasi dan tegakkan disiplin dengan penuh tanggung jawab. Ingat, keselamatan diri dan masyarakat adalah yang utama," tegasnya kepada personil yang diberangkatkan.
Sebanyak 71 personel dari berbagai satuan diberangkatkan menuju Dogiyai, yang terdiri dari 34 personel dari Polres Nabire, 25 dari Sat Brimob Pelopor Batalyon C Nabire, 6 dari Sat Brimob Pelopor Pasukan III, serta 6 anggota Satgas ODC. Mereka diberangkatkan pada pukul 19.32 WIT menggunakan 18 unit kendaraan, yang terdiri dari mobil sipil dan kendaraan dinas Polri.
Keberangkatan para personil berlangsung lancar dan aman dengan pengawalan ketat. Sebelum penugasan, mereka juga menerima pengarahan terkait instruksi teknis dan taktis yang harus diterapkan selama tugas berlangsung.
Penambahan personil ini diharapkan dapat menciptakan kembali rasa aman di masyarakat Dogiyai, sekaligus mengurangi potensi gangguan Kamtibmas yang lebih besar. Polda Papua Tengah mengingatkan bahwa kehadiran aparat tidak hanya untuk pengamanan, tetapi juga untuk mempererat komunikasi dengan masyarakat guna menjaga ketertiban bersama.
Seiring dengan situasi yang mulai membaik, Polda Papua Tengah mengimbau seluruh masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh isu yang belum tentu benar. Kolaborasi antara masyarakat dan aparat, menurut Karo Ops, adalah kunci utama untuk menjaga suasana kondusif dan damai di wilayah Dogiyai.