Dogiyai, Papua Tengah – Situasi keamanan di Kabupaten Dogiyai kembali memanas setelah insiden penyerangan mendadak oleh orang tak dikenal (OTK) terhadap aparat kepolisian yang tengah menjalankan patroli rutin di sekitar Pasar Ikebo, Distrik Kamu. Kejadian tersebut mengakibatkan dua personel Polres Dogiyai luka-luka dan seorang warga sipil asal Toraja tewas di lokasi.
Peristiwa ini terjadi pada hari Senin, 24 Maret 2025, sekitar pukul 10.50 WIT. Berdasarkan keterangan dari pihak kepolisian, insiden bermula saat Brigpol Mesak, Bripda Rangga, dan Bripda Fai Lingga sedang menjalankan patroli rutin dalam kota yang dipimpin oleh Kasat Lantas Polres Dogiyai, Iptu Wido Purwanto.
Saat patroli berlangsung, salah satu anggota, Bripda Fai, melihat seorang pria mencurigakan yang terlihat memantau gerak-gerik aparat. Pelaku lalu mendekati dan mencoba menikam Bripda Rangga dengan sebilah pisau, namun berhasil dihindari. Perkelahian terjadi dan polisi sempat terjatuh ke tanah. Situasi semakin memburuk ketika masyarakat sekitar ikut terpancing emosi hingga memicu kerusuhan di sekitar Pasar Ikebo.
“Kami tidak mengetahui secara pasti motifnya, karena ini murni patroli rutin. Tapi tiba-tiba anggota kami diserang,” jelas Ipda Baba Halmin, Kasi Humas Polres Dogiyai.
Kondisi makin tak terkendali setelah masyarakat diduga terprovokasi dan turut menyerang petugas, yang menyebabkan salah satu warga, Dandan (45 tahun), menjadi korban jiwa. Dandan adalah buruh bangunan asal Toraja, Sulawesi Selatan, yang saat kejadian tidak terlibat sama sekali dan sedang berada di lorong tempat kerjanya.
“Korban tidak tahu menahu soal keributan, tapi karena dia pendatang, dia dikejar massa saat keluar dari lorong,” ujar Baba.
Menurut keterangan, Dandan dan dua rekannya sempat berupaya melarikan diri, namun hanya dua orang yang berhasil lolos. Dandan tertangkap dan menjadi korban salah sasaran dalam insiden ini.
Kapolres Dogiyai, Kompol Sarraju, turut memberikan keterangan resmi mengenai kronologi kejadian. Ia mengatakan bahwa serangan terhadap aparat polisi Dogiyai terjadi secara mendadak dan telah menimbulkan kekacauan yang meluas.
“Salah satu pelaku sempat mengayunkan parang ke arah Brigpol Mesak, namun tidak menimbulkan luka karena terlindung helm taktis,” ungkap Sarraju.
Upaya mediasi oleh aparat kepolisian untuk menenangkan warga sempat dilakukan di lokasi, namun situasi tak kunjung kondusif. Kerusuhan berlanjut dan menyebabkan korban meninggal dunia.
Sementara itu, dua anggota Polres yang terluka kini tengah dalam perawatan medis. Brigpol Mesak mengalami luka robek pada dagu, sedangkan Bripda Fai menderita luka sobek di bagian leher kiri.
“Identitas pelaku masih dalam penyelidikan. Kami akan terus berupaya menjaga stabilitas keamanan di Dogiyai,” tutup Kapolres Sarraju.